Paling Dilihat

PLC (Programmable Logic Controller): Pengertian Dasar aja

Post a Comment
Pengertian PLC

Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang bekerja seperti relay yang digunakan untuk mengkontrol suatu aktuator atau penggerak di Industri.

Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :

1.    Programmable, berarti bahwa PLC memiliki kemampuan untuk diprogram. Oleh karena itu PLC juga memiliki memori penyimpanan untuk programnya.

2.    Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logika, yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, dan lainnya. Dalam PLC kita akan berkutat dengan boolean, bilangan biner dan gerbang-gerbang logika seperti AND, OR, NOT, dan lainnya.

3.    Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan. Output pada PLC hanyalah aktif, tidak aktif atau jeda, dan mulai. Sudah dinyatakan di atas bahwa PLC bekerja mirip dengan relay.

penjelasannya dibawah ini:

PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem kontrol. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan*.

*misal PLCnya merk OMRON, maka menggunakan software juga dari OMRON.

Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak.



Untuk membuat feedback control, tinggal menjadikan output sebagai input lagi saja.

Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara umum dan secara khusus. Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:

1.      Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.

2.      Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan misalnya: temperaturnya terlalu tinggi maka PLC akan mnegambil tindakan untuk menghidupkan kipas dsb.

Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC (Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya untuk memprogram alat-alat perkakas seperti, milling, bubut dan lain-lain.

Bagian-Bagian PLC

Sistem PLC terdiri dari lima bagian pokok, yaitu:

Central processing unit (CPU). Bagian ini merupakan otak PLC, karena bagian ini merupakan bagian yang melakukan operasi / pemrosesan program yang tersimpan dalam PLC.

Bagian CPU ini antara lain adalah :

Power Supply, power supply mengubah suplai masukan listrik menjadi suplai listrik yang sesuai dengan CPU dan seluruh komputer.


Battery Backup, umumnya CPU memiliki bagian ini. Bagian ini berfungsi menjaga agar tidak ada kehilangan program yang telah dimasukkan ke dalam RAM PLC jika catu daya ke PLC tiba-tiba terputus.

Processor, adalah bagian yang mengontrol supaya informasi tetap jalan dari bagian yang satu ke bagian yang lain, bagian ini berisi rangkaian clock, sehingga masing-masing transfer informasi ke tempat lain tepat sampai pada waktunya.




Alterable Memory, terdiri dari banyak bagian, intinya bagian ini berupa chip yang isinya di letakkan pada chip RAM (Random Access Memory), tetapi isinya dapat diubah dan dihapus oleh pengguna / pemrogram. Bila tidak ada supplai listrik ke CPU maka isinya akan hilang, oleh sebab itu bagian ini disebut bersifat volatile,tetapi ada juga bagian yang tidak bersifat volatile.

Fixed Memory, berisi program yang sudah diset oleh pembuat PLC, dibuat dalam bentuk chip khusus yang dinamakan ROM (Read Only Memory), dan tidak dapat diubah atau dihapus selama operasi CPU, karena itu bagian ini sering dinamakan memori non-volatile yang tidak akan terhapus isinya walaupun tidak ada listrik yang masuk ke dalam CPU. Selain itu dapat juga ditambahkan modul EEPROM atau Electrically Erasable Programmable Read Only Memory yang ditujukan untuk back up program utama RAM prosesor sehingga prosesor dapat diprogram untuk meload program EEPROM ke RAM jika program di RAM hilang atau rusak.

Programmer / monitor (PM). Pemrograman dilakukan melalui keyboard sehingga alat ini dinamakanProgrammer. Dengan adanya Monitor maka dapat dilihat apa yang diketik atau proses yang sedang dijalankan oleh PLC. Bentuk PM ini ada yang besar seperti PC, ada juga yang berukuran kecil yaitu hand-eld programmer dengan jendela tampilan yang kecil, dan ada juga yang berbentuk laptop. PM dihubungkan dengan CPU melalui kabel. Setelah CPU selesai diprogram maka PM tidak dipergunakan lagi untuk operasi proses PLC, sehingga bagian ini hanya dibutuhkan satu buah untuk banyak CPU.

Related Posts

Post a Comment